Diversifikasi pemanfaatan potensi energi listrik yang berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) sudah merupakan suatu hal yang saat ini perlu digalakkan, mengingat semakin berkurangnya deposit atau cadangan energi non terbarukan di dunia dan khususnya di indonesia.
Gambar 1. Sistem PLTS Hybrid
Berdasarkan data yang diperoleh dari kementrian energy dan sumber daya mineral (ESDM), cadangan terbukti / proven reserved minyak bumi indonesia adalah sekitar 3,2 hingga 3,3 miliar barrel dimana cadangan ini hanyalah 0,2 % dari total cadangan minyak bumi dunia, untuk batu bara bumi indonesia memiliki cadangan emas hitam sebesar 26,2 miliar ton dengan kondisi konsumsi seperti saat ini diprediksi akan habis dalam jangka waktu 56 tahun lagi, dengan catatan tidak ditemukannya lagi cadangan baru. sedangkan untuk gas bumi dari 128 cekungan cadangan migas yang ada di bumi pertiwi, masih 40 - 45 % yang sudah di eksplorasi sedangkan sisanya masih menunggu investor yang berminat mengelola cadangan tersebut.
Sehingga berdasarkan kondisi tersebut, pemanfaatan energi terbarukan dan berkelanjutan sudah merupakan hal yang perlu dan segera untuk dilakukan. Dengan fakta bahwa negara indonesia merupakan negara kesatuan yang sebagian besar wilayahnya adalah laut, dapat diasumsikan bahwa terdapat banyak potensi energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan terutama untuk membangkitkan energi listrik yang berupa energi matahari, energi potensial air, energi yang diperoleh dari perubahan gelombang / pasang surut air laut dan energi angin.
Gambar 2. Sumber Energi Terbarukan
Kendala yang saat ini dihadapi adalah dari potensi energi terbarukan yang ada di Indonesia tersebut, belum seluruhnya terpetakan. Dengan kata lain potensi tersebut hanya potensi berdasarkan kondisi geografis dan geologis Indonesia. Sehingga diperlukannya studi kelayakan mengenai potensi energi terbarukan tersebut untuk dapat memetakannya. Data potensi energi terbarukan yang diperoleh dari proses study kelayakan tersebut digunakan sebagai parameter pemodelan menggunakan software simulasi (Homer, Retscreen, dll) tentu saja berdasarkan kondisi beban yang akan dilayani. Output dari pemodelan ini berupa rekomendasi-rekomendasi yang dapat digunakan sebagai data dasar dalam merancang dan mendesain prototype sistem pembangkit energi terbarukan sesuai dengan sumber energi terbarukan yang ada diwilayah Indonesia.
Sehingga harapan kedepannya adalah dengan diketahuinya data potensi energi terbarukan yang ada di Indonesia, putra-putri bangsa dapat merancang dan memproduksi sendiri pembangkit energi terbarukan dimulai dari prime mover dan generator dengan spesifikasi yang sesuai dengan karakteristik dari energi terbarukan yang ada di indonesia (yang impor belum tentu memiliki karakteristik yang sesuai dengan potensi energi terbarukan yang ada) sehingga output pembangkit energi terbarukan tersebut akan menjadi lebih optimal. (AJ)
Comentarios